Mitos 1: Makan di malam hari membuat gemuk
Fakta:
Jika asupan kalori Anda secara keseluruhan sesuai untuk penurunan berat
badan atau menjaga kondisi tubuh, mungkin makan setelah makan malam
akan memberi manfaat, ujar Joni Rampolla, RD, Director of Nutritioin and
Wellness untuk Medifast.
Kalori pada malam hari akan dipakai
pada hari berikutnya (dan bahkan ketika Anda tidur). Untuk tetap menjaga
kadar tinggi energi Anda, lebih baik sebarkan kalori pada siang hari
ketika tubuh Anda membutuhkan bahan bakar. Makanlah sesuatu setiap dua
atau tiga jam. Hal ini akan menstabilkan kadar gula darah dan membantu
Anda untuk merasa kenyang dan berenergi sepanjang hari.
Jika Anda membutuhkan camilan di malam hari, batasi hingga 200 kalori atau kurang.
Mitos 2: Rasa lapar adalah tanda Anda membutuhkan makanan
Fakta: Tubuh
biasanya mengirim sinyal lapar ketika kekurangan cairan (dehidrasi),
jam tidur berubah, atau merasakan lapar secara psikologis. Jika Anda
tidak minum cukup air atau tidur dengan cukup, hal tersebut akan membuat
Anda merasa lapar, bahkan ketika Anda masih kenyang, ujar Rampolla.
Mitos 3: Menurunkan berat badan lebih sulit daripada menaikkannya
Fakta:
Lebih dari 90 persen orang yang berdiet memperoleh kembali berat badan
yang mereka turunkan sesudah mereka “menyelesaikan” rencana diet mereka,
ujar Rampolla. Jika Anda melanjutkan makan makanan yang Anda konsumsi
sebelum turun berat badan, berat badan Anda akan kembali naik dan bahkan
melebihi dari biasanya.
Alasannya: Setelah turun berat, tubuh
Anda yang lebih langsing membutuhkan kalori yang lebih sedikit.
Ditambah, jika rencana diet Anda tidak memasukkan protein yang cukup,
Anda mungkin akan kehilangan massa otot, dan menimbun lemak. Kenapa itu
buruk: Otot membakar lebih banyak kalori daripada lemak, jadi kehilangan
otot akan membuat metabolisme Anda lebih lambat.
Setiap hari,
buatlah keputusan yang tepat untuk tetap berada di jalan yang benar
dengan gaya hidup yang lebih sehat. Menjaga pola makan yang sehat
merupakan komitmen seumur hidup dan membutuhkan kegigihan yang kuat,
ujar Rampolla.
Mitos 4: Olahraga membuat Anda letih
Fakta:
Seiring dengan tubuh yang semakin terbentuk, kebanyakan orang merasa
bahwa olahraga memberi mereka lebih banyak energi daripada sebelumnya.
Berolahraga secara teratur juga dapat membantu melawan rasa letih,
memperbaiki kualitas tidur dan mengelola stress Anda, ujar Gina Crome,
MS, MPH, RD dan pelatih Top 10 FitOrbit.com.
Mitos 5: Berolahraga merupakan komitmen yang memakan banyak waktu
Fakta:
Untuk tetap menjaga berat badan sehat, Anda dapat berolahraga
setidaknya 20-40 menit beberapa hari dalam sepekan. Jika tujuan Anda
adalah untuk menurunkan berat badan, Anda dianjurkan untuk berolahraga
selama 45 hingga 60 menit setiap hari, ujar Crome.
Anda tidak
perlu berolahraga sekaligus dalam satu sesi. Kebanyakan dari kita dapat
menggunakan waktu luang 5-10 menit di waktu yang berbeda dalam satu
hari. Menggunakan waktu luang dalam satu hari untuk berolahraga akan
membuatnya menjadi kebiasaan dalam gaya hidup sehat Anda.
Mitos 6: Melatih bagian bawah tubuh Anda
Fakta: Jenis
olahraga yang Anda lakukan tidak memengaruhi jumlah sel lemak di area
tertentu tubuh Anda, ujar Crome. Bahkan jika Anda melakukan 100 kali
olahraga perut setiap hari, tanpa nutrisi yang cukup, kualitas tidur,
dan pola fitness yang seimbang, Anda mungkin tidak akan mendapatkan
perut yang rata dan berbentuk seperti yang Anda inginkan.
Anda mungkin memang mengembangkan otot di bagian tersebut, namun hal itu tidak sama dengan menghilangkan lemak.
Ketika
tubuh kehilangan lemak, tubuh secara sistemik juga menghilangkan lemak
di seluruh tubuh pada waktu yang sama. Selain dengan cara bedah seperti
sedot lemak, tidak ada cara langsung untuk menghilangkan lemak dari
bagian tubuh tertentu, ujar Crome.
Mitos 7: Anda harus makan karbohidrat hanya ketika sedang aktif
Fakta:
Mitos ini didasarkan pada kepercayaan bahwa karena karbohidrat
merupakan sumber energi tubuh, Anda tidak boleh memakannya ketika sedang
tidak aktif – seperti kebanyakan orang di malam hari. Kendati begitu,
banyak orang yang lebih aktif di malam hari atau secara rutin
berolahraga setelah bekerja.
Orang-orang seperti itu dapat
mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang tepat di malam hari untuk
mendukung gaya hidup mereka tersebut, ujar John Bosse, RD dan tim Member
of the Research & Development untuk USANA Health Sciences.
Untuk
seseorang yang tidak aktif di malam hari, cemilan ringan berprotein
tinggi seperti 2/3 cangkir keju kaya lemak atau protein shake dapat
membantu Anda untuk tetap langsing. Penelitian menunjukkan bahwa
mengonsumsi protein berkualitas tinggi dengan jarak waktu yang teratur
dapat membantu Anda memperoleh komposisi tubuh yang ideal, dan karena
jarak waktu yang panjang antara makan malam dan sarapan, cemilan kecil
adalah pilihan yang cerdas.
Mitos 8: Angkat beban membuat Anda berotot
Fakta:
Kecuali jika Anda mengonsumsi zat-zat yang mengubah profil hormon Anda
(steroid yang bersifat anabolik), Anda tidak akan mendapatkan otot dalam
jumlah besar, ujar Bosse. Melakukan repetisi dalam jumlah yang banyak
(20+) menggunakan beban ringan dan berhenti setiap set untuk menghindari
kram otot tentu akan membantu kesehatan Anda dan membakar kalori, namun
itu bukanlah cara terbaik untuk mendapatkan tubuh yang terbentuk dan
padat.
Lalu apa cara terbaiknya? Menambahkan intensifitas
latihan dengan beban yang lebih berat (enam hingga 10 repetisi) dengan
beberapa set sampai otot Anda tidak kuat melakukan repetisi lebih
lanjut.
Kemampuan untuk membentuk otot berbeda bagi pria dan wanita dan oleh karena itu hal tersebut harus dipahami, ujar Bosse.
Mitos 9: Anda harus minum jus untuk detoksifikasi
Fakta: Tubuh
kita sebenarnya sangat cerdas dan sudah memiliki kemampuan untuk
detoksifikasi setiap hari, ujar Kristen Carluci, RD, ahli diet dan
nutrisi dari Pitney Bowes Inc.
Ya, ada orang yang turun berat
badan dengan detoks jus , namun bukan karena racikan jus ajaib atau
karena tubuh Anda bersih dari racun yang memperlambat metabolisme Anda.
Turun berat badan dalam proses detoksifikasi merupakan akibat
mengonsumsi kalori yang jauh lebih sedikiit dari biasanya.
Meskipun
mengonsumsi banyak buah-buahan dan sayur-mayur merupakan hal yang baik,
namun jus detoks hanya memperbaiki untuk sementara. Jus tersebut tidak
memberikan kebiasaan asupan nutrisi yang seimbang yang Anda perlukan
untuk menurunkan berat badan dan menjaganya tetap begitu untuk
selamanya, ujar Carlucci.
Mitos 10: Karbohidrat itu musuhFakta:
Dengan banyaknya diet rendah-karbohidrat, banyak orang yang menolak
untuk mengonsumsi karbohidrat. Konsep ini salah karena bukan hanya
karbohidrat yang meningkatkan berat badan, kuncinya ada pada diri kita
sendiri yang sulit untuk mengendalikan ukuran porsi, ujar Carlucci.
Daripada
menghilangkan karbohidrat sama sekali, cobalah berfokus untuk memilih
karbohidrat yang tepat dengan porsi yang sesuai. Konsumsi pasta dan roti
dari gandum utuh (tiap potong mengandung 100 kalori atau kurang dan
mengandung setidaknya 3 gram serat), dan cobalah untuk memasukan hanya
seperempat karbohidrat di piring Anda. Batasi konsumsi pasta hingga 1
cangkir dan pilihlah kentang yang berukuran hanya sebesar mouse
komputer.